Kamis, 24 Agustus 2017

Pelatihan Keterampilan Tim Anti Penyebaran Hoax

Berita dan kabar bohong atau yang dikenal dengan istilah hoax telah menjadi bagian dari kehidupan manusia hingga saat ini. Penyebaran hoax sangatlah mudah dan cepat, apalagi didukung oleh keberadaan media sosial yang kita kenal saat ini, seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, aplikasi perpesanan di smartphone seperti BBM, LINE, Telegram, WhatsApp, dan lain-lain, juga membantu penyebaran hoax hanya dengan menggunakan beberapa sentuhan jari penggunanya melalui fitur share atau berbagi. Hal itu disebabkan oleh rasa percaya yang dirasakan oleh pembaca, seolah berita atau kabar yang didapat benar adanya. Berita tersebut dirasa begitu meyakinkan sehingga pembaca langsung membagikannya kepada orang lain melalui fitur share tanpa melakukan cross-check terlebih dahulu.

Dengan latar belakang tersebut, Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Purwokerto yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Mahasiswa An Najah Kutasari Baturraden mengadakan kegiatan "Pelatihan Keterampilan Tim Anti Penyebaran Hoax" yang telah dilaksanakan pada Sabtu - Minggu, 19 - 20 Agustus 2017 di Ponpes Mahasiswa An Najah Kutasari Baturraden. Kegiatan tersebut dihadiri oleh kurang lebih 100 orang yang terdiri dari pemuda Katolik, santri setempat, perwakilan Gusdurian Banyumas, GP Ansor Purwokerto, dan lain-lain. Para pemuda Katolik yang hadir berasal dari beberapa paroki di wilayah Keuskupan Purwokerto seperti Purworejo, Kutoarjo, Kebumen, Gombong, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, Purwokerto, Banyumas, Brebes, Tegal, Batang, dan Pekalongan. Penulis juga berkesempatan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut bersama Aloysius Tri Wahyudha sebagai perwakilan Tim Kerja Komsos Paroki Santa Perawan Maria Purworejo.

Gerakan Doa Bersama 171717 di Purworejo

Gerakan Doa Bersama 171717 di Kabupaten Purworejo digelar oleh Kodim 0708 Purworejo pada tanggal 17 Agustus 2017 pukul 17.00 WIB bertempat di Markas Kodim, Jalan Urip Sumoharjo 12, Purworejo dengan tema "Muroja'ah untuk Indonesia Lebih Berkasih Sayang". Dikutip dari Metro Times News, kegiatan doa bersama ini dihadiri oleh sekitar 370 orang dari berbagai kalangan masyarakat baik santri, ulama dan kyai, pendeta, pastor, TNI, Polri, dan masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua, untuk yang beragama Islam doa bersama dilaksanakan di lapangan basket, Makodim Purworejo, sedangkan yang beragama Kristiani terpisah di dalam ruangan. Harapan adanya Aksi Doa 17.17.17 ini agar Indonesia semakin baik dan mampu menjaga kebhinekaanya.